KEUTAMAAN NAFKAH DALAM RUMAH TANGGA


Banyak sekali hadis hadis yang menerangkan tentang keutamaan memberi nafkah kepada keluarga dengan niat yang baik dan dari rizki yang halal. Rasulullah Saw. bersabda: "Dari berbagai bentuk dosa, ada dosa yang tidak dapat dihapus oleh shalat, puasa, dan jihad,kecuali oleh usaha memberi nafkah kepada keluarga. "Rasulullah Saw. bersabda: "Barang siapa mempunyai tiga anak wanita, kemudian ia memberi nafkah dan berbuat baik kepada mereka,sehingga Allah Swt.mencukupkan mereka dan tidak lagi membutuhkan kepadanya, maka ia pasti masuk surga, kecuali dia berbuat sesuatu yang tidak ada ampunan baginya. "Ketika menceritakan hadits tersebut Ibnu Abbas ra. berkata: "Demi Allah, hadits tersebut termasuk hadits yang gharib dan mutiara yang indah". Rasulullah Saw. bersabda: "Dinar (harta) yang paling utama (yang dinafkahkan oleh seseorang) adalah, dinar yang dinafkahkan untuk kepentingan keluarganya, dan juga dinar yang dinafkahkan untuk hewan ternak dan sahabat­sahabatnya, hanya karena untuk taat kepada Allah Swt."

Imam Abu Qilabah ra. berkata: "Dahulukanlah nafkah untuk keluarga yang menjaditanggunganmu, sebab orang yang besar pahalanya ialah orang yang memberi nafkahkeluarganya yang masih kecil­kecil dan memeliharanya dengan baik. Atau dengan sebab nafkahitu, Allah Swt. memberikan manfaat kepada mereka dan mencukupkannya. "Rasulullah Saw.bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian semalam suntuk dalam keadaan susah danprihatin karena memikirkan keluarganya (sebab rizki yang sangat sempit), maka yang demikianitu bagi Allah Swt. lebih utama dari pada seribu kali sabetan pedang dimedan perang demimenegakkan agama Allah Azza wa Jalla. " Nabi Saw. bersabda:"Barang siapa memberi nafkah kepada keluarganya hanya karena Allah Swt. semata, makanafkah tersebut merupakan sedekah baginya. "Nabi Saw. bersabda: "Tangan yang diatas itulebih utama dari pada tangan yang dibawah. Olehkarena itu dahulukan yang termasuk keluarga,yaitu ibu, bapak, saudara perempuan, saudara laki­laki, orang yang paling dekat, kemudian yang dekat denganmu"

RasulullahSaw. bersabda: "Sesungguhnya yang dinafkahkan oleh seseorang uuntuk dirinya sendiri, istrinya, anak­anak, famili­famili, dan kerabat­kerabatnya, maka nafkah itu menjadisedekah baginya. Dan biaya yang dikeluarkan oleh seseorang untuk mempertahankan harga dirinya, maka akan ditulis baginya sebagai sedekah. Begitu pula nafkah yang diberikan oleh seorang mukmin, maka sesungguhnya Allah Swt. akan menggantinya. Dan Allah Swt. yang menanggung semua bentuk nafkah, kecuali barang­barang yang digunakan untuk bangunan atau kemaksiatan."

Nabi Saw. bersabda: "Tiada hari, kecuali ada dua malaikat yang turun kepada seorang hambaAllah sejak pagi. Yang satu berdoa, 'Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang telah mengeluarkaninfaqnya'. Dan malaikat yang satunya lagi berdoa, 'Ya Allah, berilah ganti kerusakan bagi orang yang mengekang infaqnya'." Nabi Saw. bersabda: "Barang siapa memberikan nafkah kepada dua atau tiga anak wanitanya, atau memberinafkah kepada dua atau tiga orang saudara wanitanya, maka antara (atau dia sudah mati meninggalkan mereka) saya dengan dia didalam surga seperti ini, (beliau memberi isyarat dengan jari­jari beliau, yaitu telunjuk dan jari tengah) dan dia memperoleh pahala sebagaimana pahala orang yang berjuang demi menegakkan agama Allah dalam keadaan puasa dan selalu beribadah. Seorang wanita bertanya, 'Apabila anak wanita itu hanya satu, apakah sama, ya Rasulallah?' Beliau menjawab, 'Ya, meskipun hanya satu orang anak wanita'."

Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya pertolongan Allah Swt. itu datang dari Allah Swt. menurut kadar biaya (nafkah) yang dibutuhkan. Sesungguhnya sabar itu dari Allah Menurut kadar bala' yang turun. Dan sesuatu yang pertama kali diletakkan diatas timbangan hamba Allah pada hari kiamat adalah nafkah seseorang kepada keluarganya."

Rasulullah Saw. bersabda: "Barang siapa mencari harta dunia dengan jalan halal, menjaga diri dari minta­minta, berusaha keras demi mencukupi keluarganya serta kasih sayang terhadap tetangganya, maka dia kelakakan datang pada hari kiamat dengan wajah yang cemerlang seperti bulan purnama dimalam hari. Dan barang siapa mencari harta dunia yang halal hanya karena ingin menumpuk­numpuk harta, unggul­unggulan, serta pamer, maka kelak pada hari kiamat dia akan bertemu Allah, sementara Allah murka kepadanya."

Didalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Anas ra. ia berkata: "Saya bertanya, 'YaRasulallah, mana yang lebih utama, bercengkrama (bercakap­cakap) bersama keluarga atau duduk­duduk didalam masjid?' Rasulullah Saw. menjawab, 'Bercengkrama satu jam bersama keluarga itu lebih aku senangi, dari pada i'tikaf didalam masjidku ini. Anas bertanya lagi, 'Ya Rasulallah, apakah memberi nafkah keluarga itu lebih engkau senangi dari pada memberi nafkah untuk sabilillah?' Beliau menjawab, 'Satu keping dirham yang dinafkahkan kepada keluarganya itu lebih aku senangi dari pada seribu keping dinar yang dinafkahkan demi sabilillah." (Waf@)

Posting Komentar untuk "KEUTAMAAN NAFKAH DALAM RUMAH TANGGA"